Bukan puisi ini saja—apakah kau sudah tidur lena
di dalam awan gumpalan mimpi
—yang kutulis untukmu.
Untukmu, kemenangan, senyuman, kemanisan,
tapi juga untukmu, ditakluk dan ditawan,

(meski aku tak pernah faham
siapa dapat tewaskan engkau!)
untukmu, keraguan dan kebimbangan,
Sudah kutulis puisi demi puisi,

seolah berharap suatu hari—bagai kura-kura
—untuk tiba, dengan kata-kata yang lapuk
dan imej, tempat di mana kau selamanya berada,
di mana kilat kehidupan mengalirkanmu.

For You
Without End, 2002

terjemahan Karim Mohd

Media Sosial

Follow Bilik Penyair on WordPress.com
Bacaan lain
Lelaki Kedai Bunga