Memuja dunia
berwarna cat air, dalam pagoda kaca
dengan tabir hijau dan berlian bergantungan
berlaga menyanyi lagu pujian dalam cairan merah
mengalir dalam pembuluh darah
layang-layang gereja bernyanyi
madrigals
dengan cicipnya seperti para santo
bangunlah orang sedang bermimpi
dalam subuh yang putih susu
kelopak tulip pun tertunduk
menjadi sekumpulan kardinal
di hadapan sosok suci Paus, Matahari
dibaptis bawah angin berhembus
antara bintang-bintang bunga putih
di mana merpati terbang rendah
dengan kaki merah jambunya
dan daffodil tumbuh melata
seperti perlambangan Sulaiman
aku dan kekasih berjalan
dengan mahkota bunga lalang
sekali lagi kita diperdaya
kita lebih muda dari usia.
“April Aubade”
adaptasi Faisal Mat Zawi