apa yang
dicari dari puisi
visi hidup, kebenaran mutlak atau abadi
antara kata-kata berserakan dalam ucapan yang aneh
atau kelainan dari surat-surat biasa
atau tak usah menjemukan,
penyair ada kalanya lebih tolol dari petani
lebih siuman perasaan dari akalnya.
cukuplah bertanya yang wajar saja
tentang ucapan khusus dirinya
bukan hanya apa yang ditulis
tetapi bagaimana menuliskannya,
dan tak usah mencari ertia
apabila dunia sendiri tak punya apa-apa:
waktu sekadar peralihan yang deras
tanpa urutan atau perhubungan
jam dinding sekadar hiasan
peristiwa menimpa-nimpa bagai kertas bertebaran
ingatan datang bercampur aduk
cita-cita dan angan-angan berbenturan
emosi, fikiran, peristiwa dan waktu retak bentuk
tak ada erti
dari puisi
kecuali diri.
Dari Kertas Catatan Tengah Malam, 1978
Baha Zain