Timang Itu Kembali Lagi

“timang tinggi-tinggi
sampai cucur atap
hingga mau mati
baru pandai baca kitab”

kini lebih dari itu
aku sudah pintar menuliskannya

“oh, bulan mana bintang
atas pucuk kayu ara
oh, tuan mana hilang
dalam kain anak dara”
kini lebih dari itu
aku sudah mendakapnya

tapi masih saja
aku
membaca
dan mencintainya.

Dari Kertas Catatan Tengah Malam, 1978

Media Sosial

Follow Bilik Penyair on WordPress.com