Ingatan Adalah Musuhmu yang Setia

ingatan adalah musuhmu yang setia
segala yang lenyap muncul kembali
segala yang ranap bangun kembali
segala yang kau lempar menerpa kembali
segala yang kau benam melambung kembali

kau sangka
kesan dari tanganmu telah menjadi abu
tetapi abu telah menjadi arang
arang telah menjadi kayu
dan kayu telah menjadi api
jarimu tidak sempat bercerita
kukumu hangus dalam bahang ciptaannya

ingatan adalah musuhmu yang setia
cermin yang pecah bersatu kembali
rumput yang hitam menghijau kembali
potret yang kau robek melekat kembali
tulisan yang kau bakar bersuara kembali

sementara
rumah yang kau dirikan menjadi gaung
taman yang kau suburkan menjadi rimba
jalan yang kau bentang menggulungkan dadanya
bungkusan yang kau ikat melepaskan talinya

ingatan adalah musuhmu yang setia
di kala merasa tenang dan lengkap
bentuk-bentuk tak terpegang telah melengkari diri
kau tiba-tiba merasa terkurung terancam
dan kau hanya bisa berdiri tunduk terpaku

Pesisir Waktu, 1981
Dewan Bahasa & Pustaka

Media Sosial

Follow Bilik Penyair on WordPress.com
Bacaan lain
Puisi Musim Tengkujuh ii