menangislah
kerana waktu sudah terlalu singkat untuk kita
bercinta
lihatlah matahari itu
sekarang ia berada di sebelah timur
sebentar menanti melekat ke dada
langit
kemudian akan rebah pula ke arah
barat
seperti saja
aku melihat serpihan angin basah
dari segala penjuru
menyerkup segenap rongga nafas
membunuh kata-kata yang pernah terlafaz
di celah-celah gerimis ini
kita hanya bisa membaling-baling
kenangan ke saujana padang
di mana suatu ketika, di situlah
kita pernah berlari
daripada hujan
seperti saja kita gementar pada
taufan
seperti saja kita keliru pada
kehidupan
apakah yang
tinggal di ruang sesempit ini
selain melihat sekawan kepodang
terbang dari sebuah padang biru
ke sebuah jurang kelabu
masihkah selamanya kita tinggal dalam
sangkar tanda tanya
sedang waktu sudah terlalu singkat
untuk kita bercinta
selamat pagi
di hujung bibirmu ada kata yang kaukulum
sedemikian tahun…
Iga, 2005
Dewan Bahasa & Pustaka