Kembali ke kebun
masa kecil,
ingatkah kau
rumah kampung
almarhum nenek;
tempat kaulahir
dan dibesarkan
di halamannya
kembang mawar
dan harum cempaka
merpati putih
berpasang-pasang
di belakangnya
kunyit dan halia
lengkuas dan peria
merimbun pagar.

Bukankah di kebun itulah
ayahmu menabur huruf
kemudian Alif pun tertanam kejap
dalam dirimu.

Sekepal Tanah, 1995
Dewan Bahasa & Pustaka

Media Sosial

Follow Bilik Penyair on WordPress.com
Bacaan lain
Tujuh Sajak