Oh, bulan mana bintang, atas pucuk kayu ara Oh, tuan mana hilang, dalam kain anak dara
Penyair ada kalanya lebih tolol dari petani, lebih siuman perasaan dari akalnya.
Rumah terpencil itu tidak pernah kosong. Angin berjalan mundar-mandir dengan megah di dalamnya
Kau tiba-tiba merasa terkurung terancam dan kau hanya bisa berdiri tunduk terpaku