Dunia gugup di sini. Aku kepak berat yang menyerahkan tubuh kupu-kupuku. Kau temukan garis-garis malam biru yang terpisah menunggu-menunggu.
Aku – kau mencari di celah perbukitan biru-jingga yang ditinggalkan. Kita meneguk dari perbukitan
Farida lalu mengatakan: akan memetik lagi. Dan dia hilang di antara kucupan-kucupan itu dan getaran-getaran. Dan dia berpacu kuda di tengah hujan.
Kerangka bertemu bayang-bayang jendela. Bulan purnama pecah di tangga