Telah Kusiapkan

Telah Kusiapkan

i
telah kusiapkan ranjang
dengan tujuh lapis mimpi
tujuh bunga dengan tujuh kelopak keasyikan
di situlah, ketika malam berseloka
ketika embun menemui daunnya
ketika langit menebarkan cahayanya
kita rebahkan diri di bawah selimut cinta
sunyi pun membuka hijab rahsia
rindu pun membuka hijab hati
angin berdesir antara dengan dan tidak
antara debar dan malu bergolak
kita saling memberi makna
pada serpihan sunyi
pada lingkung rindu berjalur pelangi
kita saling mentafsir erti debar
sewaktu mata menemui kolam jernihnya
dada menemui gunung dinginnya
bibir menemui lembah hijaunya

ii
telah kusiapkan cinta
dengan tujuh sumpah kesetiaan Adam
jika laut kering, kita belayar di daratan
jika gunung runtuh, kita daki puncak kehidupan
kita sempurnakan tujuh lapis mimpi
kita genapkan tujuh titis madu
kita hirup kebahagiaan dari gelas budi
merasakan tujuh kenikmatan berahi
kita tak mungkin berpindah lagi
dari kolam dari gunung dari lembah
tempat kita memberi makna indah
pada serpihan sunyi
pada lingkung rindu berjalur pelangi
kerana di situlah termeterai
tujuh sumpah keramat
dari kesetiaan Adam

Pengalaman, 1993
Dewan Bahasa & Pustaka

Media Sosial

Follow Bilik Penyair on WordPress.com
Bacaan lain
Catatan Perihal Puisi Plastik (1966)